Kelebihan dan Kekurangan Olahraga Pakai Fitness Tracker

Loading...


Fitness tracker yakni suatu perangkat elektronik berbentuk gelang, kalung, atau tali pengikat karet melilit dada yang Anda pakai dikala berolahraga. Fitness tracker juga dapat berupa aplikasi digital yang  diunduh di telepon seluler piawai Anda.

Fitness tracker yang dilengkapi monitor denyut jantung betul-betul populer akhir-akhir ini untuk digunakan dikala berolahraga. Tetapi apakah alat tersebut benar-benar efektif?


Apa fungsi fitness tracker?

Fungsi utama dari fitness tracker yakni untuk mencatat kegiatan jasmaniah sang pemakai bersama dengan data lain yang berkaitan dengan tingkat aktivitasnya — seperti jumlah kalori yang terbakar, denyut jantung, intensitas, kecepatan, durasi, dan jarak yang ditempuh dikala berjalan atau berlari, ketinggian dikala mendaki, sampai pola tidur malam. Alat ini menolong pemakainya supaya meraih kegiatan jasmaniah yang optimal untuk kebugaran tubuh.

Fitness tracker berprofesi dengan mendeteksi gerakan. Seluruh kabar ini dikumpulkan dan diolah sesudah dibandingkan dengan data pribadi seperti tinggi, berat, umur, dan jenis kelamin pemakai, untuk membikin hasil bacaan secara keseluruhan. Kian banyak sensor yang dimiliki pelacak Anda, berdasarkan klaim akan semakin cermat datanya.

Apakah mengaplikasikan fitness tracker dikala berolahraga benar efektif?

Efektivitas fitness tracker untuk melacak kebugara tubuh selama berolahraga akan banyak bergantung pada jenis alat yang Anda pakai, dan seringkali walhasil samar. Sebuah studi pimpinan dr. Marc Gillinov, dokter bedah jantung dari Cleveland Clinic mencoba menguji berjenis-jenis jenis perangkat pelacak olahraga ini. Hasilnya, perhitungan denyut jantung yang dilacak perangkat fitness tracker tidak senantiasa cermat.

Beberapa monitor denyut jantung pada fitnes tracker yang dikenakan di pergelangan tangan lebih cermat daripada yang digunakan di lengan atas atau cuma dikantongi. Peneliti menemukan bahwa hasil bacaan denyut jantung dari fitness tracker format tali dada yakni yang paling cermat di antara semua jenis yang diteliti.

Studi lainnya tahun 2013 menemukan bahwa pelacak yang terpasang pada sepatu jauh lebih efisien daripada yang dikenakan di pinggul. Sebuah studi tahun 2014 di Iowa State University menemukan pelacak kebugaran tidak begitu cermat untuk mengevaluasi kalori yang terbakar. Para periset tersebut menguji delapan contoh tracker yang berbeda, dan memperlihatkan bahwa persentase data eror dapat berkisar antara 9 sampai 23,5 persen. Ini dapat berdampak kongkret pada pencapaian target kesehatan.

Diinfokan dari Detik, Dr Mitesh Patel dari Medicine and Healthcare Management di University of Pennsylvania, manfaat dari fitness tracker sebetulnya cuma dapat dipetik oleh orang-orang yang dari permulaan sudah mempunyai semangat gigih berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Alasannya, mereka lebih dapat memahami apa makna dari angka-angka tersebut dan bagaimana menindaklanjutinya dengan tepat.

Tetapi sekiranya Anda mengaplikasikan pelacak cuma untuk sekadar ingin tahu, atau lebih tepatnya sebagai gaya-gayaan tetapi tidak disikapi dengan tindakan kongkret, data itu mungkin tidak akan banyak berkhasiat.

Bila tahu cara pakainya yang efektif, fitness tracker dapat selamatkan nyawa

Tetapi siapa yang mengira sedangkan dinilai tidak begitu berkhasiat, fitness tracker dapat menyelamatkan nyawa. Inilah yang dialami Patricia Lauder, pensiunan berusia 73 tahun asal Connecticut. Lauder mengaplikasikan fitness tracker untuk kesehariannya, dan mencurigai ada yang sesuatu yang salah dikala alat tersebut memperlihatkan angka bacaan jantung dikala istirahat yang mencapai 140 denyut per menit. Pada umumnya, denyut jantung istirahat normal untuk orang dewasa 18 tahun ke atas yakni antara 60 dan 100 denyut per menit.

Sebelumnya, Lauder memang sering kali mengeluhkan napas terengah-engah dan jantung deg-degan malah dikala sedang meringkuk, tetapi tidak tahu apa penyebabnya. Berkat data yang disimpan oleh trackernya, Lauder menyadari bahwa denyut jantungnya terus meningkat tidak normal, dari rata-rata 60-70 denyut per menitnya menjadi lebih dari 100. Lauder kemudian memastikan untuk cepat-cepat mendapatkan bantuan medis darurat.

Setelah meneliti bukti rekaman data fitness tracker milik Lauder serta mengerjakan serangkaian tes medis, pihak rumah sakit menemukan bahwa Lauder mempunyai pembekuan darah di kedua paru-parunya, alias emboli paru. Emboli paru yakni keadaan medis darurat yang dapat berdampak fatal sekiranya tidak ditangani dengan cepat.

Kasus Patricia Lauder di atas tergolong unik. Tetapi demikian, Gillinov konsisten menyarankan pemakai tracker untuk tidak cepat panik sekiranya mereka mendapatkan pembacaan angka jantung yang tampaknya terlalu tinggi atau terlalu rendah sebab “Alat elektronik masih dapat keliru,” ungkapnya.

“Cuma ada sedikit bukti yang dapat memastikan bahwa mencatat denyut jantung Anda tiap-tiap menit dikala Anda tidak berolahraga dapat memberi manfaat bagi kesehatan,” ungkap Clinton Brawner, pakar fisiologi klinis di Henry Ford Hospital di Detroit, diinformasikan dari Live Science.

Fitness tracker seperti apa yang paling efektif?

Mengenal denyut jantung Anda dapat berkhasiat dikala Anda berolahraga, sebab ini akan menolong Anda mengenal apakah latihan Anda cukup intens untuk memberikan manfaat kesehatan, tetapi tidak terlalu berlebihan sehingga dapat menimbulkan dilema kesehatan (malah kematian akibat henti jantung), kata Dr. James Borchers, seorang dokter pengobatan olahraga di Rumah Sakit Wexner Ohio State University.

Zona denyut jantung aman ini diketahui sebagai “zona target”, yakni denyut jantung Anda setidaknya wajib mencapai peningkatan sekitar 60 sampai 80 persen dari denyut jantung optimal Anda, supaya latihan kardio Anda membuahkan hasil.

“Bila Anda benar-benar wajib mengenal denyut jantung Anda secara cermat — apakah itu untuk kesehatan atau olahraga — fitness tracker format tali dada yang dilengkapi dengan elektroda yakni pilihan terbaik,” tandas Gillinov.

Loading...
Loading...